Posted by : Unknown
Minggu, 21 Agustus 2016
- Identifikasi kegiatan survey (koordinat, zona, channel, noise)
Survey lokasi
a. Tentukan koordinat letak
kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan Kompas pada peta
b. Perhatikan dan tandai titik
potensial penghalang(obstructure) sepanjang path
c. Hitung SOM, path dan
accessories loss, EIRP, Freznal zone, ketinggian antena
d. Perhatikan posisi terhadap
station lain, kemudian potensi hidden station, over shoot, dan test noise serta
interferensi
e. Tentukan posisi ideal Tower,
elevasi, panjang kabel dan alternative seandainya ada kesulitan dalam instalasi
f. Rencanakan
sejumlah alternative metode instalasi
2. Kapasitas jaringan nirkabel
3. Topologi jaringan nirkabel
Berikut jenis topologi yang digunakan
pada jaringan wireless:
-
Independent Basic Service Set
(IBSS)
AdHoc
sering disebut Independent Basic Service Set (IBBS). Jaringan AdHoc terbentuk
bila antara client wireless yang dilengkapi dengan wireless LAN Card saling
terhubung satu sama lain secara langsung. Pada jaringan ini tidak memerlukan
perantara seperti access point atau perangkat lainnya. Topologi Adhoc ini
memiliki beberapa kelemahan. Jika client yang terhubung semakin banyak, maka
proses transmisi data akan semakin lambat.
Kelemahan
lainnya, karena tidak adanya access point yang dijadikan consentrator pada
topologi ini, menyebabkan tidak adanya perangkat yang bisa mengatur wireless
client yang tekoneksi. Collusion atau tabrakan pun sangat mungkin terjadi.
-
Basic Service Set
Koneksi
antar wireless client pada topologi ini diperantarai oleh sebuah perangkat
access point. Setiap wireless client yang ingin terhubng dengan client lainnya
harus terhububung dulu dengan access point yang digunakan.
-
Extended Service Set
Pada
topologi ESS terdapat lebih dari satu access point yang digunakan. Tujuannya
adalah untuk menjangkau area yang lebih jauh lagi. Jadi, bisa dikatakan
topologi ESS ini merupakan gabungan atau kumpulan dari topologi BSS.
Pada
topologi BSS atau ESS, kita bisa memadukannya dengan jaringan kabel. Koneksi
ini biasa disebut infrastruktur, dimana wireless client dapat terhubng dan
berkomunikasi dengan client lain pada jaringan kabel.
- Paduan BSS dan ESS
4. Mengidentifikasi
interkoneksi perangkat jaringan
5. Kondisi
channel
Channel dapat diibaratkan seperti sebuah
jalan. Peralatan wireless yang mendukung standar protocol 802.11a/b/g yang
menggunakan frekwensi 2, 4 GHz mempunyai jumlah 14 channel. Pemasangan Access
Point dengan menggunakan frekwensi 2, 4 GHz lebih dari satu dalam satu ruangan
atau area, harus memperhatikan channel agar tidak terjadi interferensi antar
access point yang nanti dapat mengakibatkan kerusakan data.
6. Interferensi
Beberapa sumber noise:
- Natural noise, adalah noise dari atmosfer
dan galaksi
- Manmade noise, adalah sinyal RF yang
diambil oleh antena. Termasuk microwave oven, telepon cordless, dan indoor WiFi
- Receiver noise, adalah noise yang dihasilkan
oleh rangkaian internal penerima
- Interferensi dari jaringan lain, adalah interferensi yang disebabkan oleh
jaringan wireless lain yang bekerja pada band yang sama.
- Interferensi dari jaringan
sendiri,
adalah terjadi jika kita menggunakan frekwensi yang sama lebih dari satu kali,
menggunakan channel yang tidak mempunyai cukup jarak /spasi antar channelnya,
atau menggunakan urusan frekwensi hopping yang tidak benar.
- Interferensi dari sinyal out
of band,
adalah disebabkan oleh sinyal yang kuat di luar frekwensi band yang kita
gunakan, misalnya pemancar FM, AM, atau TV, pager, radio CB.
Strategi
untuk menanggulangi interferensi
- Gunakan
antena sectoral atau antena pengarah / narrow band dengan penguatan tinggi.
Biasanya sangat efektif untuk mengurangi interferensi terutama di daerah yang
spectrum-nya sangat padat sekali.
- Gunakan
jalur-jalur yang pendek, jangan berusaha membangun sambungan jarak jauh.
-
Pilih
frekuensi yang tidak banyak digunakan oleh stasiun lain.
- Ubah
/ ganti polarisasi antenna.
- Atur
azimuth antenna.
- Ubah
lokasi peralatan
sekian ya dari aku semoga bermanfaat